Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√Analytical Exposition

Analytical Exposition - Dikesempatan yang sangat indah ini kita akan membahas tentang Analytical Exposition yang mungkin saja sedang Anda cari bukan? Tidak lupa kami ucapkan selamat datang untuk sobat pembaca Lemintu yang sudah mau meluangkan waktu berkunjung ke situs kami ini.

Diantara sekian banyak situs di internet yang membahas tentang Analytical Exposition, lalu mengapa Anda memilih untuk mengunjungi situs ini? Tentunya hal tersebut bukan tanpa alasan bukan? Dan yang tahu jawaban dari pertanyaan diatas adalah Anda sendiri bukan? hehehe, Oke tanpa berpanjang kata, yuk langsung disimak saja ulasan lengkap Analytical Exposition dibawah ini.

Penjelasan Lengkap Analytical Exposition

Pernahkah kalian mendengar atau membaca kalimat yang berisi mengenai opini seperti berikut: “Do you agree that love is very important in our life? Yes I do, love has power to completing our day to day activities.”

Nah, kalimat tersebut di dalam bahasa Inggris termasuk sebagai analytical exposition.

Untuk mengetahui pengertiannya serta bagaimana penerapannya, simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Analytical Exposition

tujuan analytical exposition

Analytical exposition merupakan salah satu jenis teks di dalam bahasa inggris yang bertujuan untuk menyampaikan pandangan penulis terkait sebuah isu.

Atau dengan kata lain, teks jenis ini merupakan teks argumentatif.

Tidak hanya dapat ditemukan dalam artikel koran aja, teks argumentatif satu ini juga dapat ditemukan pada karya ilmiah, jurnal, majalah, pidato akademis, dan yang lainnya.

Teks argumentatif satu ini berusaha untuk meyakinkan pembaca jika isu yang tengah dibahas adalah isu yang penting.

Tak hanya mencurahkan isi pikiran dari si penulis, teks argumentatif juga memiliki tujuan untuk memberikan sudut pandang lain terhadap para pembaca.

Ciri – Ciri Analytical Exposition

language features of analytical exposition

Berikut adalah beberapa ciri – ciri analytical expositionantara lain:

1. Memakai Simple Present Tense

Walaupun teks yang dibaca adalah peristiwa yang telah lampau, tetapi argumen yang ditulis haruslah memakai simple present tense.

2. Memakai Causal Conjunctions

Teks ini memakai causal conjunctions (reason – why) / sebab akibat.

Hal tersebut ditandai dengan adanya pemakaian kata despite, because, as a result, due to, by, for that reason, consequently, atau yang lainnya.

3. Berisi Alasan

Teks argumentatif satu ini memiliki ciri berupa isi kandungan argumentatif hasil dari buah pemikiran si penulis.

Argumen tersebut diperkuat dengan menggunakan berbagai alasan dari si penulis itu sendiri.

4. Memakai Kata Penghubung / Internal Conjunction

Internal conjunction adalah kata penghubung dalam argumen diantara dua klausa.

Kata penghubung ini dibagi menjadi empat kategori berbeda, seperti:

  • Addition artinya penambahan. Contoh: Besides, further, in addition.
  • Comparisons artinya perbandingan. Contoh: Meanwhile, but, vice versa, on the other hand.
  • Time artinya waktu. Contoh: Then, next, third, second.
  • Cause effect artinya akibat. Contoh: So, the result, as a result, consequence.

5. Memakai Kata Evaluatif

Pemakaian kata – kata evaluatif diantaranya seperti valuable, trustworthy, important dan yang lainnya.

6. Memakai Kata Ekspresi

Analytical exposition memakai kata – kata yang berisi pikiran serta perasaan penulis mengenai suatu hal.

Sebagai contoh kata yang dipakai yaitu know, feel, sense, experience, think dan yang lainnya.

Baca juga: Explanation Text

Generic Structure of Analytical Exposition

struktur analytical exposition

Dalam pembuatan teks argumentatif, kalian harus memperhatikan kaidah penulisan berdasarkan struktur penulisannya .

Berikut ini adalah struktur umum pada analytical exposition, antara lain:

1. Thesis

Pada bagian ini (paragraf pertama), si penulis akan memberikan informasi kepada para pembaca terkait pokok bahasan yang nanti akan didiskusikan.

Di paragraf inilah kalian bisa mengetahui alasan kenapa si penulis memberikan pendapat pada apa yang menjadi pokok bahasannya.

2. Arguments

Paragraf arguments berada setelah thesis.

Argumen dari penulis ini berisikan berbagai pendapat yang dapat mendukung ide pokok yang juga dituangkan ke dalam beberapa paragraf agar pembaca percaya akan topik bahasan itu sendiri.

3. Conclusion

Conclusion berada di akhir teks teks argumentatif yang juga sekaligus menjadi paragraf penutup.

Pada bagian ini berisikan mengenai kesimpulan / pernyataan ulang atas inti dari ide yang telah disampaikan oleh si penulis.

Contoh Analytical Exposition

Agar lebih dapat memahami bab analytical exposition, kalian juga harus mengetahui contohnya dengan mengunjungi halaman Contoh Analytical Exposition.

The post Analytical Exposition appeared first on Yuksinau.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Penutup: Demikian pembahasan lengkap mengenai √Analytical Exposition yang bisa kami sampaikan untuk Anda. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih karena sudah meluangkan waktu mampir ke situs Lemintu. Kami harap ulasan yang kami sampaikan diatas dapat menjawab rasa penasaran Anda tentang √Analytical Exposition. Bila dirasa pembahasan ini membawa manfaat silahkan share ke teman-teman yang lain. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Post a Comment for "√Analytical Exposition"